Home / News / Lembaga Pemangku Adat Jayakarta dan Budayantara Kunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII di Serang

Lembaga Pemangku Adat Jayakarta dan Budayantara Kunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VIII di Serang

Serang, Banten – Budayantara.tv. Lembaga Pemangku Adat Jayakarta bersama Budayantara melakukan kunjungan silaturahmi ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII Kementerian Kebudayaan di Serang, Banten, pada Jumat (10/10/2025). Kunjungan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, serta Direktur Bina Ketuhanan YME dan Masyarakat Adat, Syamsul Hadi.

Dalam kunjungan tersebut, hadir langsung Pangeran Ratu Jayakarta IX, RB.H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma atau yang akrab disapa Pangeran Abi, didampingi oleh Sukirno, serta perwakilan Budayantara yaitu Masdjo Arifin dan Yoyok Abidin. Rombongan diterima dengan hangat oleh Wahyu, selaku perwakilan dari BPK Wilayah VIII.

Dalam sambutannya, Pangeran Abi membuka pertemuan dengan memaparkan sejarah manuskrip Al-Fatawi dan kisah perjuangan Pangeran Jayakarta dalam mempertahankan budaya dan kedaulatan wilayahnya pada masa lalu.

“Kami ingin menguatkan kembali hubungan antar-lembaga kebudayaan dan melestarikan peninggalan sejarah yang menjadi identitas kita sebagai bangsa. Manuskrip Al-Fatawi ini adalah salah satu warisan penting yang harus dikenalkan kembali ke generasi muda,” ujar Pangeran Abi.

Sementara itu, Wahyu menyampaikan apresiasinya atas kunjungan ini dan menyambut baik inisiatif Lembaga Pemangku Adat Jayakarta serta Budayantara dalam memperkuat kolaborasi pelestarian budaya.

“Kunjungan ini menjadi momentum yang positif untuk mempererat kerja sama pelestarian budaya lokal. Kami membuka pintu untuk sinergi lebih lanjut, khususnya dalam mendokumentasikan dan mempromosikan warisan budaya Jayakarta yang kaya,” kata Wahyu.

Pertemuan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi upaya pelestarian nilai-nilai budaya nusantara, khususnya yang berasal dari wilayah Jayakarta dan sekitarnya, sekaligus memperkuat peran masyarakat adat dalam pembangunan kebudayaan nasional.**

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *