Home / News / Khidmat dan Penuh Hikmah, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mushola At-Taufiq Cakung

Khidmat dan Penuh Hikmah, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mushola At-Taufiq Cakung

Jakarta  — Budayantara.tv Suasana haru, khidmat, dan penuh berkah menyelimuti Mushola At-Taufiq di kawasan Cakung, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/10/2025) malam dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara yang dihadiri warga sekitar, tokoh agama, serta keturunan bangsawan Betawi ini berlangsung semarak dengan tetap menjunjung nilai-nilai keislaman yang luhur.

Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Qari nasional, Ust. Abdul Basit, Lc., yang suaranya menggema dan menggetarkan hati para jamaah. Pembukaan dilanjutkan dengan sambutan hangat dari Ketua DKM Mushola At-Taufiq, H. Dumiyati, yang menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara dan pentingnya memperingati kelahiran manusia agung, junjungan umat Islam, Nabi Muhammad SAW.

Puncak acara diisi dengan ceramah maulid yang inspiratif dari Ustadz H. Ali Ridhonur, yang mengangkat tema: “Semoga Perayaan Ini Membawa Ridho dan Hidayah Allah SWT”. Dalam ceramahnya, Ustadz Ali mengingatkan bahwa ada dua kunci untuk mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW, yaitu memperbanyak membaca sholawat dan meneladani sunnah Rasulullah, bahkan dari hal-hal kecil yang dilakukan oleh beliau. “Menghidupkan sunnah Nabi, sekecil apa pun, adalah bentuk cinta sejati kita kepada beliau,” ujarnya penuh semangat.

Yang membuat peringatan Maulid ini semakin istimewa adalah kehadiran Pangeran Ratu Jayakarta IX, R.B.H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, atau yang akrab disapa Pangeran Abi. Dalam penyampaiannya, Pangeran Abi mengingatkan pentingnya mengenang nasab dan perjuangan para leluhur pendiri Jayakarta, dari masa Sunda Kelapa hingga berdirinya Jakarta saat ini. Beliau juga membedah Surah Al-Fatawi dan menjelaskan makna mendalam yang terkandung dalam manuskrip klasik yang menjadi warisan peradaban Islam di tanah Betawi.

Acara ditutup dengan doa yang penuh kekhusyukan oleh Ustadz Maulana, yang memohon keberkahan dan keteladanan Nabi senantiasa tertanam dalam kehidupan umat Islam. Seluruh jamaah kemudian menikmati hidangan nasi kebuli bersama-sama, menandakan kebersamaan dan ukhuwah Islamiyah yang erat di tengah masyarakat.

Peringatan Maulid Nabi di Mushola At-Taufiq ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperkuat kecintaan kepada Rasulullah SAW, sekaligus mengenang jati diri umat Islam Betawi yang lekat dengan sejarah, budaya, dan perjuangan para leluhur.

“Barang siapa mencintai Rasulullah, maka hendaklah ia menghidupkan sunnahnya.” Sebuah pesan yang terus terpatri dalam acara Maulid yang penuh makna ini.**

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *