Home / Video / “Ngaji Budaya”: Merangkai Harmoni Islam dan Tradisi Nusantara di Tengah Arus Zaman

“Ngaji Budaya”: Merangkai Harmoni Islam dan Tradisi Nusantara di Tengah Arus Zaman

Jakarta, – Budayantara.tv Di tengah gempuran modernitas dan derasnya arus digitalisasi, Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU Jakarta menghadirkan sebuah oase kebudayaan dan spiritualitas melalui kegiatan bertajuk “Ngaji Budaya”. Bertempat di PWNU II Jakarta, Minggu 10 Agustus 2025.acara ini menjadi ruang perjumpaan antara nilai-nilai Islam dan kearifan lokal Nusantara yang kaya akan warna.

Tidak sekadar pengajian biasa, Ngaji Budaya adalah forum terbuka yang menggabungkan diskusi agama dengan ekspresi seni dan budaya. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak menyelami kedalaman nilai Islam melalui pemutaran film bertema kebudayaan, diskusi terbuka, pembacaan puisi, hingga penampilan kesenian lokal bernuansa Islami.

Acara ini juga dimanfaatkan sebagai momentum sosialisasi  media digital Budayantara.tv, yang akan berfungsi sebagai etalase seni dan budaya Nusantara, serta menjadi platform alternatif bagi masyarakat dalam menikmati konten-konten edukatif dan inspiratif seputar budaya Islam.

“Ngaji Budaya adalah upaya untuk merawat dan melestarikan kekayaan budaya Islam di Indonesia, serta menjadikannya sebagai bagian integral dari kehidupan beragama dan bermasyarakat,” tutur Masdjo Arifin, perwakilan dari Budayantara.tv.

Lebih dari sekadar refleksi spiritual, acara ini juga mengusung misi membangun kesadaran ekoteologi yaitu cara pandang yang menyatukan nilai-nilai keislaman dengan kepedulian terhadap lingkungan hidup, berdasarkan kearifan lokal. Hal ini menjadi sangat relevan di tengah tantangan krisis iklim dan kerusakan alam yang semakin nyata.

Di samping itu, Ngaji Budaya juga menjadi media penguat moderasi beragama dan toleransi antarumat beragama, melalui pendekatan budaya yang lembut dan inklusif. Tradisi Islam Nusantara yang kaya dan variatif menjadi bukti bahwa agama dan budaya dapat berjalan seiring, saling memperkuat, dan menjadi sarana dakwah yang penuh makna.

Dengan semangat kolaboratif antara seniman, budayawan, dan tokoh agama, kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dari gerakan yang lebih besar: menghidupkan kembali ruh budaya Islam Nusantara dalam kehidupan modern.**

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *