Jakarta, – Budayantara.tv. Dalam semangat memperingati Hari Kebudayaan Nasional yang jatuh setiap 17 Oktober, Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Jakarta menyatakan dukungan penuhnya terhadap Gerakan Sadar Budaya 2025. Kegiatan akbar ini akan digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025, dengan menghadirkan kolaborasi lintas budaya dan tokoh adat dari berbagai penjuru Nusantara.
Acara yang akan berlangsung di kawasan ikonik Kota Tua, Jakarta Barat ini merupakan hasil sinergi antara Lembaga Pemangku Adat Jayakarta, Maharaja Kutai Mulawarman, Media Budayantara, dan YASBI. Tidak hanya akan diisi oleh kirab budaya, diskusi lintas generasi, serta pagelaran seni Nusantara, kegiatan ini juga akan mengukir sejarah lewat Deklarasi Gerakan Sadar Budaya serta pemberian Gelar Adat kepada Tokoh Nasional yang berjasa melestarikan budaya bangsa.
Budaya Bukan Seremonial, Tapi Gerakan Berkelanjutan

Ketua panitia, Masdjo Arifin, menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan dalam menyemai kesadaran budaya masyarakat Indonesia.
“Kita ingin menjadikan momentum Hari Kebudayaan Nasional sebagai titik tolak gerakan sadar budaya yang lebih kuat dan masif. Harapannya, kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan yang konsisten,” ujar Masdjo saat acara silaturahmi dengan pihak UPK Kota Tua Jakarta pada Senin (6/10).
Menggali Jatidiri Bangsa Lewat Manuskrip Sejarah
Dukungan kuat juga datang dari Pangeran Abi, perwakilan Lembaga Pemangku Adat Jayakarta, yang mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali menggali nilai-nilai luhur dalam sejarah Jayakarta. Ia menekankan pentingnya manuskrip kuno, salah satunya Al-Fatawi, sebagai sumber referensi tentang jati diri bangsa.
“Sudah saatnya kita membuka kembali lembaran sejarah Jayakarta, sesuai dengan isi dan nilai yang terkandung dalam manuskrip Al-Fatawi. Di sana tersimpan kekuatan jatidiri bangsa yang harus kita angkat kembali,” tegasnya.
Kota Tua: Panggung Budaya Global Menyongsong 5 Abad Jakarta
Sebagai penutup, perwakilan UPK Kota Tua Jakarta, Irfal Guci, menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dalam konteks globalisasi. Ia menyebut bahwa Kota Tua harus menjadi simbol peradaban dan warisan budaya Nusantara di mata dunia.
“Budaya lokal adalah kekuatan global. Dan Kota Tua adalah panggung warisan yang harus kita angkat dalam menyongsong 5 abad Jakarta sebagai kota global,” ujarnya dengan penuh semangat.
Rangkaian Kegiatan
Acara Gerakan Sadar Budaya 2025 akan mencakup Deklarasi Gerakan Sadar Budaya Nasional,Penganugerahan Gelar Adat untuk Tokoh Nasional,Diskusi dan Dialog Budaya dan Kirab Budaya Lintas Adat
Pagelaran Seni Tradisional Nusantara.
Kegiatan ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi ruang pertemuan antara generasi muda dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.**