Jakarta – Budayantara.tv Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menegaskan pentingnya pelestarian situs-situs sejarah spiritual sebagai bagian tak terpisahkan dari kekayaan budaya bangsa. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja ke dua situs penting di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (31/7/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Fadli meninjau Kompleks Makam Ranggawarsita di Desa Palar, Kecamatan Trucuk, serta Kompleks Makam Ki Ageng Pandanaran (Sunan Tembayat) di Desa Paseban, Bayat. Keduanya merupakan tempat ziarah spiritual yang tak hanya kaya nilai historis, tapi juga menjadi denyut spiritual masyarakat Jawa.
“Situs spiritual seperti ini menyimpan nilai penting dalam perjalanan sejarah dan kebudayaan kita, khususnya di Pulau Jawa. Pelestarian fisik dan kulturalnya adalah tanggung jawab bersama,” ujar Fadli dalam keterangan tertulis, Jumat (1/8/2025).
Ancaman Kerusakan Struktural di Situs Pujangga Besar

Salah satu sorotan utama Fadli adalah kondisi bangunan rumah makam Ranggawarsita. Bangunan joglo berukuran 6,5 x 17 meter ini mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan, khususnya pada bagian atap.
“Atap rumah makam perlu segera diperbaiki karena berisiko menyebabkan kerusakan struktural yang lebih parah,” katanya.
Ranggawarsita, atau Raden Ngabehi Ranggawarsita, adalah pujangga besar dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Ia dikenal lewat karya-karya sastranya yang monumental seperti Serat Kalatidha dan Serat Witaradya, yang menjadi warisan intelektual Jawa.
Menelusuri Jejak Sunan Tembayat
Selain itu, Fadli juga meninjau situs Makam Ki Ageng Pandanaran, yang lebih dikenal dengan nama Sunan Tembayat. Ia merupakan tokoh penyebar Islam pada abad ke-15 sekaligus Bupati pertama Semarang. Lokasi makam yang terletak di perbukitan Bayat ini masih ramai dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru.
“Kompleks ini adalah bagian dari sejarah panjang spiritualitas Jawa. Penting untuk dirawat tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara kultural melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat setempat,” imbuhnya.
Dukungan dan Sinergi Masyarakat Lokal
Fadli juga mengapresiasi peran aktif masyarakat, tokoh agama, dan pemerintah desa yang menjaga hidupnya situs-situs ini melalui kegiatan budaya seperti kenduri, pengajian, dan pertunjukan seni tradisional.
Melalui kunjungan ini, Kementerian Kebudayaan menunjukkan komitmen nyata dalam merawat akar spiritual dan sejarah bangsa sebuah warisan yang bukan hanya untuk dikenang, tapi untuk terus dihidupkan.(***)