Home / Video / Tenun Ikat Sumba: Mahakarya Tekstil Penuh Simbol Kehidupan

Tenun Ikat Sumba: Mahakarya Tekstil Penuh Simbol Kehidupan

Proses Rumit Penuh Kesabaran

Tenun Ikat dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, adalah salah satu wastra (kain tradisional) paling dihargai di Indonesia. Proses pembuatannya sangat rumit dan bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Teknik “ikat” merujuk pada proses mengikat benang-benang lungsin dengan serat tahan air sebelum dicelupkan ke dalam pewarna alami yang berasal dari akar dan daun. Proses ini dilakukan berulang kali untuk menciptakan motif yang kompleks dan kaya warna.

Ragam Motif dan Maknanya

Setiap lembar kain tenun Sumba adalah sebuah narasi. Motif-motifnya tidak hanya indah, tetapi juga sarat akan makna dan status sosial. Motif kuda melambangkan kepahlawanan dan kekayaan, motif naga melambangkan kekuatan dan kekuasaan, sementara motif ayam melambangkan kehidupan setelah mati. Ada juga motif mamuli, perhiasan adat yang menjadi simbol kesuburan dan rahim perempuan. Kain ini menjadi media untuk merekam mitologi, sejarah leluhur, dan tatanan sosial masyarakat Sumba.

Fungsi Adat dan Nilai Ekonomi

Kain tenun ikat Sumba memiliki fungsi vital dalam kehidupan adat. Kain ini digunakan sebagai busana dalam upacara penting, sebagai mas kawin (belis), alat pembayaran denda adat, hingga sebagai bekal kubur bagi bangsawan yang meninggal. Karena prosesnya yang sulit dan nilai budayanya yang tinggi, kain tenun Sumba memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan menjadi incaran para kolektor tekstil di seluruh dunia, menjadikannya warisan budaya yang hidup dan menghidupi.

Tag:

Satu Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *