Mengenal Alat Musik Angklung
Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang berkembang dalam masyarakat Sunda di Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu, terdiri dari dua hingga empat tabung bambu yang digantung dalam sebuah rangka bambu. Setiap angklung menghasilkan satu nada saat digoyangkan, sehingga untuk memainkan sebuah melodi, dibutuhkan beberapa pemain yang bekerja sama.
Filosofi Kebersamaan
Cara memainkan angklung yang membutuhkan kerja sama tim mencerminkan filosofi gotong royong, saling menghargai, dan kekompakan. Tidak ada satu pemain pun yang bisa menonjol sendiri; harmoni hanya tercipta ketika setiap individu memainkan perannya dengan tepat pada waktunya. Nilai inilah yang membuat angklung sering digunakan sebagai alat untuk membangun karakter dan mempererat ikatan sosial.
Dari Tradisi ke Panggung Dunia
Secara tradisional, angklung digunakan dalam ritual-ritual pertanian, khususnya yang berkaitan dengan Dewi Sri (dewi padi). Namun, berkat inovasi dari Daeng Soetigna pada tahun 1930-an yang menciptakan angklung bernada diatonis, alat musik ini dapat memainkan berbagai jenis musik modern. Kini, angklung tidak hanya menjadi bagian dari upacara adat, tetapi juga telah mendunia melalui pertunjukan orkestra angklung yang spektakuler. Pada tahun 2010, UNESCO secara resmi mengakui Angklung Indonesia sebagai warisan budaya dunia.