Apa itu Wayang Kulit?
Wayang Kulit adalah seni pertunjukan tradisional Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Takbenda Warisan Manusia. Pertunjukan ini menggunakan boneka kulit pipih yang dimainkan oleh seorang dalang di balik layar putih (kelir). Dengan cahaya dari lampu (blencong), bayangan dari wayang tersebut jatuh ke layar, menciptakan sebuah drama visual yang magis sambil diiringi oleh musik gamelan.
Kisah dan Karakter
Cerita yang dibawakan dalam Wayang Kulit sebagian besar berasal dari epos Hindu, yaitu Ramayana dan Mahabharata, yang telah diadaptasi dan diresapi dengan nilai-nilai budaya Jawa. Sang Dalang tidak hanya memainkan wayang, tetapi juga menuturkan narasi, dialog, dan bahkan melantunkan tembang (suluk). Karakter-karakter ikonik seperti Pandawa Lima, Kurawa, Rama, Shinta, dan Hanoman menjadi representasi dari sifat-sifat manusia, mengajarkan tentang kebajikan, kejahatan, kesetiaan, dan pengorbanan.
Peran Dalang dan Filosofi
Seorang dalang adalah pusat dari pertunjukan Wayang Kulit. Ia adalah seorang seniman multitalenta yang harus menguasai cerita, karakter vokal yang berbeda, memainkan wayang (sabetan), dan memimpin para niyaga (pemain gamelan). Wayang Kulit bukan hanya tontonan, tetapi juga tuntunan. Ia berfungsi sebagai media pendidikan moral, kritik sosial, dan refleksi spiritual, di mana pertarungan antara kebaikan dan kejahatan menjadi cerminan dari perjuangan abadi dalam diri manusia.