Jakarta,- Budayantara.tv Kerajaan Muna atau Wuna merupakan salah satu kerajaan besar yang saat ini berlokasi di Provinsi Sulawesi Tenggara dan didirikan sekitar tahun 1210. Kerajaan ini terletak di bagian utara Pulau Muna dan beribukota di Kotano Wuna / Keraton Muna/ Kota Muna (kini Kecamatan Tongkuno), dengan Raja pertama seorang Bangsawan Melayu keturunan Bani Abasiah bernama Syekh Al Wahid alias La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula Alias Remang Rilangiq yang menikah dengan Watandiabe (We Tendriabeng) adik Sawerigading.
Sebelum terbentuknya kerajaan Muna, di Muna telah terbentuk delapan kampung. Walaupun masih sangat sederhana, kedelapan kampung yang telah terbentuk mengikat diri dalam sebuah ‘Union’ dengan mengangkat Mieno Wamelai sebagai pemimpin tertinggi. Kedelapan kampung itu kemudian dibagi menjadi dua wilayah utama yang terdiri atas 4 kampung. Empat kampung pertama dipimpin oleh kamokula, terdiri atas:
Tongkuno,pemimpinya bergelar Kamokulano Tongkuno
Barangka,pemimpinnya bergelar Kamokulano Barangka
Lindo, pemimpinnya bergelar Kamokulano Lindo
Wapepi, pemimpinnya bergelar Kamokulano Wapepi
Sedangkan empat kampung lainnya dipimpin oleh mieno yakni:
- Kaura, pemimpinnya bergelar Mieno Kaura
- Kansitala,pemimpinnya Mieno Kasintala
- Lembo,pemimpinnya bergelar Mieno Lembo
- Ndoke. Pemimpinnya bergelar Mieno Ndoke.
Sejarah peradaban manusia di muna dimulai di Liangkobori yang dihuni oleh Suku Tomuna. Suku Tomuna adalah ras Wedoid yang berasal dari Srilanka. Suku Tomuna merupakan salah satu suku penghuni awal nusantara. Ketika Sawerigading dan pengikutnya yang berjumlah 40 orang terdampar di suatu daratan di Pulau Muna yang saat ini di kenal dengan nama ‘Bahutara’.
Sawerigading dan para pengikutnya, kemudian berbaur dengan penduduk yang telah dahulu menetap dan membentuk komunitas di Pulau Muna yaitu Suku Tomuna . Lama kelamaan komunitas itu berkembang. Sawerigading dan empat puluh pengikutnya di
Daratan Muna telah membawa nuansa baru dalam pembangunan peradaban dalam kehidupan Orang Muna. Suatu waktu dipilihlah suatu pemimpin untuk memimpin komunitas itu. Pemimpin yang dipilih adalah yang dianggap sebagai primus intervares.
Sejarah kerajaan Muna dimulai setelah dilantiknya La Eli alias Baidhuldhamani gelar Bheteno ne Tombula sebagai Raja Muna pertama.
Setelah dilantiknya La Eli bergelar Bheteno Ne Tombula sebagai Raja Muna I, Kerajaan Muna baru dapat dikatakan sebagai sebuah kerajaan berdaulat karena telah memenuhi syarakat-syarat sebagai sebuah negara yaitu telah memiliki Rakyat, Wilayah dan Pemerintahan yang berdaulat dan seluruh perangkat masyarakat bersepakat untuk mengikat diri dalam sebuah pemerintahan dengan segala aturannya yang bernama Kerajaan Muna.
Saat ini dalam pelestarian adat dan budaya kerajaan Muna , Ketua Majelis Adat Kerajaan Nusantara Kabupaten Muna Paduka Yang Mulia Laode Riago , SH akan selalu eksis melestarikan dan mempertahankan nilai-nilai warisan leluhur kerajaan Muna.
MAKN Muna juga selalu membangun silahturahmi dengan seluruh pengurus lembaga Majelis Adat Kerajaan Nunsatara di Indonesia , untuk berbagi informasi budaya & juga menjaga kekerabatan antar kerajaan yang sudah terjalin sejak zaman para leluhur nusantara.**