Home / News / Pemangku Adat, Penjaga Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi

Pemangku Adat, Penjaga Warisan Budaya di Tengah Arus Modernisasi

Jakarta – Budayantara.tv Di tengah pesatnya laju modernisasi dan derasnya arus globalisasi, masih ada sosok-sosok yang teguh menjaga akar budaya dan jati diri bangsa. Mereka adalah pemangku adat, para penjaga warisan budaya yang memainkan peran sentral dalam melestarikan tradisi, nilai, serta kearifan lokal yang telah diwariskan secara turun-temurun di kampung-kampung adat.

Salah satu tokoh yang menonjol adalah RB.H. Abi Munawir Al Madani Mertakusuma, atau yang akrab disapa Pangeran Abi, dari Lembaga Pemangku Adat Jayakarta. Sebagai tokoh adat, Pangeran Abi memegang peran penting dalam pengambilan keputusan komunitas, mengorganisasi kegiatan budaya, serta menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat adat dan pemerintah.

“Peran pemangku adat bukan hanya menjaga upacara tradisi, tetapi juga menjadi penuntun arah bagi masyarakat dalam menjaga keharmonisan sosial,” ujar Pangeran Abi.Rabu (1/10/2025).

Lembaga Pemangku Adat Jayakarta yang dipimpinnya aktif menggelar berbagai kegiatan adat, termasuk pelestarian bahasa, kesenian, dan hukum adat. Tak hanya itu, Pangeran Abi juga aktif menyuarakan aspirasi masyarakat adat ke pemerintah, memastikan bahwa suara kampung-kampung adat tak tenggelam di tengah hiruk pikuk pembangunan.

Sementara itu, di wilayah Jakarta Selatan, peran serupa diemban oleh H. Abd Rokib Kiman, atau dikenal sebagai Wan Rokib,penjaga warisan budaya (situs Mbah Lontar Ciganjur) yang baru-baru ini ditunjuk sebagai Pemangku Adat Kampung Jakarta Selatan. Ia fokus menjaga situs-situs budaya dan maqom bersejarah yang menjadi bagian penting dari peradaban Nusantara di kawasan selatan ibu kota.

“Warisan budaya bukan hanya benda, tapi juga nilai, keyakinan, dan sejarah yang membentuk identitas kita sebagai bangsa. Tugas kami adalah memastikan itu semua tetap hidup dan dikenali oleh generasi muda,” tutur Wan Rokib dalam sebuah wawancara.

Situs-situs bersejarah di Jakarta Selatan, menurutnya, merupakan titik-titik penting dalam narasi panjang perjalanan budaya Nusantara. Pelestarian tempat-tempat tersebut menjadi salah satu bentuk konkret menjaga jati diri di tengah modernitas yang terus berkembang.

Penjaga Identitas di Era Digital

Di era digital seperti sekarang, para pemangku adat menghadapi tantangan baru. Gaya hidup urban, teknologi, dan globalisasi sering kali membuat generasi muda menjauh dari akar budayanya. Namun para pemangku adat tak tinggal diam. Mereka terus berinovasi, memanfaatkan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan nilai-nilai adat dan budaya ke khalayak luas.

Peran mereka menjadi semakin krusial: menjaga keseimbangan antara kemajuan dan kearifan lokal, antara masa depan dan masa lalu.

Melalui figur-figur seperti Pangeran Abi dan Wan Rokib, masyarakat diingatkan bahwa kemajuan sejati bukan berarti meninggalkan budaya, tetapi justru menjadikannya fondasi dalam membangun masa depan yang lebih berakar dan berkarakter.**

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *